Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

PERINTIS PERTAMA PEMAIN AFRIKA DI EROPA

Senin, 05 November 2012

Share this history on :


Saat ini, kita mengenal banyak pebola berkulit hitam asal Afrika yang menjadi bintang di Eropa. Sebut saja Samuel Eto’o, Didier Drogba, Yaya Toure, Kolo Toure, Michael Essien, Nwankwo Kanu, dan Emmanuel Adebayor. Sebelumnya, ada nama-nama George Weah, Abedi Pele, Daniel Amokachi, dan Anthony Yeboah yang lebih dulu menyandang predikat sebagai superstar.

Akan tetapi, tahukah kamu siapa superstar pertama asal benua hitam itu? Dialah Steve Mokone, pemain asal Afrika Selatan era 1950-an hingga 1960-an. Julukannya The Black Meteor. Mokone adalah tonggak awal pebola berkulit hitam asal Afrika di kancah sepak bola profesional Eropa kala bergabung dengan Coventry City pada 1955-56.

Status pemain hitam Afrika pertama juga disandangnya saat menjajal Liga Belanda pada 1958-59 bersama Heracles Almelo. Di sinilah dirinya meraih status superstar. Tak tanggung-tanggung, dia disejajarkan dengan Alfredo di Stefano dan Ferenc Puskas, dua pemain terbaik Eropa kala itu. Dia pun kerap dibanding-bandingkan dengan Pele.

Salah satu bukti kehebatan pemain yang bakatnya sudah menarik perhatian sejak berumur 16 tahun itu adalah kala mencetak hat-trick ke gawang Dynamo Kiev dalam sebuah partai persahabatan bersama klubnya, Torino. Dialah orang pertama yang sanggup melakukannya ke gawang Kiev, klub terbaik Uni Soviet pada waktu itu.

Seorang kolomnis asal Italia, Giuseppe Branco tak ragu-ragu menulis bahwa jika Pele adalah Rolls-Royce, Stanley Matthews adalah Mercedes-Benz, dan Di Stefano adalah Cadillac, Mokone adalah Maserati-nya sepak bola. Sebutan itu diberikan saat pemain kelahiran Doornfontein itu membela Torino pada 1961.

Pengakuan lain atas kiprahnya bisa terlihat dari pengabadian namanya menjadi nama jalan di Amsterdam dan nama salah satu tribun di Stadion Polman, markas Heracles. Pemerintah Afrika Selatan sendiri pada 2003 menganugerahkan The Order of Ikhamanga Gold. kepada pemain yang pada 1950-an sudah mendapat bayaran 10 ribu pounds itu.


Hebatnya, Mokone juga sukses di jalur pendidikan. Saat mengakhiri karier gemilangnya pada 1964, dia kuliah di Rutgers University, AS, dengan mengambil studi psikologi. Tujuh tahun kemudian, dia diangkat sebagai asisten profesor bidang psikologi di University of Rochester setelah berhasil menyabet gelar doktor. 
Terima kasih atas kunjungannya. Untuk kelangsungan blog ini, dimohonkan untuk mengklik iklan minimal satu. Terima Kasih
Komentar anda sangat kami harapkan ^_^

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...