Inspirasi bisa
datang dari mana saja. Bahkan dari sebuah bangku tempat berkumpulnya sejumlah
siswa. Lebih dari satu abad yang lalu, kumpulan siswa Liceo D’Azeglio sepakat
untuk membentuk sebuah grub olahraga. Setelah melalui perdebatan, akhirnya
terpilih sepakbola sebagai olahraga utamanya. D’Armi Square – lapangan yang
biasa menjadi arena balap kuda – menjadi markas pertama kelompok ini.
Saat itu
penanggalan menunjuk pada angka 1 November 1897. Inilah yang dijadikan tanggal
resmi berdirinya Juventus. Meski pada awalnya sempat terjadi perdebatan sengit
mengenai nama kelompok. Ada tida usulan nama: Societa Via Fort, Societa
Sportiva Massimo D’Azeglio, dan Sport Club Juventus. Akhirnya terpilih nama
Juventus karena berkesan universal dan dekat dengan anak muda.
“saat kami
merasa butuh membentuk sebuah kelompok, kami lalu membentuknya pada musim gugur
1897. Hanya ada 15 orang yang berkumpul saat itu. Paling tua berumur 17 tahun,
sisanya dibawah 15 tahun. Saat itu yang menjadi masalah bagi kami adalah
mendapatkan markas sendiri,” ungkap Enrico Canfari, salah satu pendiri yang
langsung dipercaya sebagai Presiden Juventus pertama.
Ketika mulai
banyak dikenal public, Juventus mulai mendapat undangan untuk bertanding. Maka,
mereka pun harus memiliki kostum sendiri. Jangan berpikir kalau Juventus sudah
langsung memakai kostum hitam-putih. Kostum pertama Juventus hanya memiliki
satu warna yaitu pink alias merah jambu. Kostum ini terus dipakai Juventus
sejak bergabung ke dalam Liga Italia hingga tahun 1902.
Apa yang
membuat kostum Juventus berganti? Penyebabnya sederhana saja. Seorang pedagang
kain di Kota Turin memesan kostum pink Juventus kepada koleganya di Notingham,
Inggris. Ketika pesanan dating, mereka malah mendapat kostum dengan warna hitam
strip putih. Karena tidak ada pilihan lain, dipakailah kostum “zebra” itu.
Justru karena kesalahan kostum itulah Juventus kian lekat di mata public dengan
julukan I Bianconeri yang berarti si Putih-Hitam.
AGNELI MEMBAWA
PERUBAHAN
Lima tahun
sebelum bergabung ke Liga Italia, Juventus akhirnya meraih title pertama dalam
sejarah. Kala itu belum ada istilah Scudetto. Sebab, penghargaan yang diberikan
kepada Juventus berbentuk piringan. Namun, prestasi Juventus pada 1905 tetap
dihitung sebagai salah satu Scudetto yang pernah diraih.
Sayang,
kegemilangan ini tidak bisa dijaga dalam waktu yang lebih lama. Setidaknya
hingga 20 tahun berikutnya. Kondisi semakin sulit saat Enrico Canfari meninggal
saat bergejolaknya Perang Dunia I.
Periode 1906
hingga 1923 memang sebuah masa yang sulit bagi Juventus. Selain kondisi
internal yang bergejolak, kondisi di luar pun dalam keadaan yang sangat tidak
mendukung. Chairman Alfred Dick meninggalkan klub, sejumlah pemain impor juga
memilih hengkang. Diluar sana perang berkecamuk.
Masuknya
Edoardo Agnelli sebagai presiden klub menjadi titik kebangkitan Juventus. Pendiri
perusahaan otomotif Flat inilah yang kelak menjadi penyokong setia Juventus.
Agnelli pula yang membawa Juventus ke markas baru mereka di Corso Marsiglia
hingga tahun 1933.
Dengan kondisi
keuangan yang relative lebih baik, sejumlah pemain andal sukses direkrut. Di
sektor pelatih, nama Jano Karoly didapuk untuk mendampingi Viri Rosetta dkk.
Sebelumnya, selama 28 tahun, waktu yang harus dilalui Juventus hingga ditangani
seorang pelatih professional. Karena, dulu Juventus hanya mengandalkan
kebersamaan saat berlatih. Kehadiran Karoly mampu mengubah karakter Juventus
menjadi tim yang selalu siap bertanding. Hasilnya, scudetto kedua mampu
direngkuh pada musim 1925-26.
Kebesaran
Juventus memang kian besar dibawah kepemimpinan Agnelli. Lima tahun usai
merengkuh scudetto kedua, Juventus mencapai salah satu periode emasnya. Salah
satunya didukung oleh kehadiran trio bek legendaries: Combi-Rosetta-Caligaris.
Dari 1930
hingga 1935, tahta Juventus tak pernah digeser klub lain. I Bianconeri menjadi
klub Italia pertama yang mampu meraih lima gelar secara berturut-turut.
3 komentar:
I love forza juve
forza juve
forza juve
Posting Komentar