Di Kota
Madrid, suporter Real Madrid lebih elegan daripada fans Atletico Madrid, Getafe
maupun fans Vallecano. Jika penggemar Atletico, Getafe dan Vallecano kebanyakan
dari kelas pekerja atau buruh, pendukung Madrid bisa dikatakan lebih elite,
lebih borju, dan lebih kaya. Status sosial mereka lebih tinggi dibanding
pendukung Atletico. Hal ini, mungkin, tidak terlepas dari citra Madrid sebagai
simbol klub kerajaan Spanyol.
Seperti juga
di belahan dunia lain, dalam kelompok suporter pasti terdapat subkelompok garis
keras. Nah, di Real Madrid juga seperti itu. Untuk pendukung Los Merengues,
kelompok garis kerasnya adalah Ultras Sur 1980.
Ultras Sur
Kelompok ini
berdiri pada tahun 1980-an. Awalnya mereka tertantang oleh militansi Biris
North, kelompok suporter garis keras asal Sevilla yang berdiri pada 1975. Sejak
awal berdiri Ultras Sur langsung tumbuh menjadi kelompok radikal garis keras
dan punya militansi yang luar biasa terhadap Madrid. Kelompok ini menguasai
tribun selatan Stadion Santiago Bernabeu.
Pada 1992,
beberapa tokoh Ultras Sur memisahkan diri dan membentuk kelompok baru lagi.
Namanya Orgullo Vikingo dan menguasai tribun sebelah utara. Setelah beberapa
lama, Orgullo Vikingo meninggalkan tribun utara dan kini berada di tribun
Valencia di Santiago Bernabeu.
Orgullo Vikingo
Meski
memisahkan diri, prinsip dan filosofo Orgullo Vikingo hampir sama dengan Ultras
Sur itu sendiri. Mereka menganut ideologi fasis dan cenderung ke ekstrim.
Mereka tidak segan-segan bentrok dengan fans klub lain yang mereka anggap
musuh. Berikut adalah profil singkat Ultras Sur dan Orgullo Vikingo.
Fakta Ultras
Sur dan Orgullo Vikingo:
Berdiri: 1980
dan 1992
Ideologi:
Fasisme dan ekstrim
Sahabat:
Brigadas Blanquiazules (Espanyol)
Musuh: Boixos
Nois (Barcelona), Frente Atletico (Atletico Madrid), Abertzale Sur (Athletic
Bilbao), Pena Mujika (Real Sociedad), Riazor Blues (Deportivo la Coruna)
0 komentar:
Posting Komentar